BELAWAN - Kisruh nya di Majelis Pendidikan dan Pengurus Cabang Al Washliyah Belawan di duga akibat adanya keterlibatan oknum Majelis Pendidikan Pengurus Besar (MPPB) Kota Medan dan hingga kini masih tetap berlanjut, Minggu (13/2/2022)
Hal itu terungkap dalam Surat Pengurus Cabang Al Washliyah Belawan No : 007/MPK/ PC - AW/ MB/II/2022 tertanggal 08 Februari 2022 yang ditujukan kepada Kapolres Pelabuhan Belawan, hal kronologis kepengurusan Al Washliyah dan surat Majelis Pendidikan Al Washliyah Belawan No : 008/MP/PC-AW/MB/2022 tertanggal 10 Februari 2022 yang ditujukan kepada Majelis Pendidikan Pengurus Besar Al Jam'iyatul Washliyah Di Jakarta hal penolakan tindakan.
Dimana di dalam Surat Majelis Pendidikan Al Washliyah Belawan yang di tanda tangani oleh H.Syahruddin Samosir dan Muhammad Idris menyebutkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh bapak Guntur Syaputra Alkarim selaku wakil sekretaris MPPB Al Washliyah Medan justru memicu masalah baru.
Pada hal masalah utama yang terjadi adalah pencairan dana BOS yang tertahan diakibatkan dari tindakan H.Asnawi dan Azmi yang menyampaikan kepada Bank Sumut untuk melakukan penundaan di sebabkan dualisme kepemimpinan.
Sebenarnya masalah tersebut sudah selesai.Karena bapak Zulkifli yang diangkat menjadi kepala Madrasah Tsanawiyah 5 Belawan dan diberhentikan sementara dari status guru di MTs Al Washliyah 5 Belawan oleh MPPC Al Washliyah Belawan dan telah melakukan gugatan kepada PC Al Washliyah Belawan melalui pengadilan. Hasilnya pengadilan memutuskan untuk mengembalikan Zulkifli sebagai guru Mata Al Washliyah Belawan.
Begitu juga dengan bapak H.Muhammad Nur Wahabi yang diangkat sebagai kepala sekolah di SMP Al Washliyah diberhentikan sementara dari status guru di SMP oleh MPPC Al Washliyah.Kemudian beliau mengajukan gugatan ke pengadilan dan pengadilan memutuskan untuk mengembalikan H.Muhammad Nur Wahabi sebagai guru di SMP Al Washliyah.
Berdasarkan hal itu PC Al Washliyah memanggil dan mempersilahkan kepada keduanya untuk kembali mengajar.Namun hingga saat ini keduanya tidak tidak pernah hadir hingga sampai saat ini, sebagaimana dilansir dari laman medanmerdeka.com, Minggu (13/2/2022).
Sedangkan tentang pengangkatan kepala sekolah SMP dan MTs Al Washliyah oleh PC Al Washliyah Belawan telah mengikuti tahapan sesuai dengan pasal 14 Sistem Pendidikan Al Washliyah ( SPA).Mulai dari pembentukan panitia oleh kepala sekolah, penjaringan calon tiga orang oleh panitia,bahkan sudah diajukan ke MPPD Al Washliyah Medan untuk dilakukan fit and proper test dan itu sudah diterima dan ditetapkan sebagai calon oleh sekretaris MPPD Al Washliyah Medan.
Bahkan tanpa alasan dan penjelasan, MPPD Al Washliyah Medan menyampaikan agar tahapan pemilihan diulang kembali dari awal.Dari situlah timbul penolakan dari kepala sekolah yang ada melalui surat tertanggal 7 November 2021 lalu.
Belakangan PC Al Washliyah mengetahui kalau MP PD Al Washliyah Medan melimpahkan permasalahan tersebut kepada MPPB.Sehingga paa 23 Desember 2021, Guntur Syaputra Alkarim mengundang semua kepala sekolah Al Washliyah ( SD, MI, SMP dan MTs) yang ada di Belawan dengan alasan silaturahmi.Yang ujung-ujungnya kepala sekolah disuruh membuat surat pernyataan menyerahkan sepenuhnya permasalahan pendidikan yang ada di Kecamatan Belawan kepada MP PB Al Washliyah.
Hingga akhirnya, 7 Februari 2022, Guntur Syaputra Alkarim dan Husni Thamrin datang ke sekolah dan mengumpulkan guru dan menyampaikan SK pelaksana tugas kepala sekolah kepada bapak Junaidi Husda untuk MTs dan Dra.Muliana untuk SMP serta menonaktifkan semua kepala sekolah yang ada termasuk SD, MI.
Berdasarkan hal tersebut diatas Majelis Pendidikan Al Washliyah Belawan menilai bapak Guntur Syaputra Alkarim berusaha mengiring opini kalau semua kepala sekolah dalam masalah besar dan menonaktifkan semua kepala sekolah.
Selain itu juga Guntur Syaputra Alkarim bersikap tidak persuasif,karena mengeluarkan perintah dengan nada ancaman yang membuat sebagian guru merasa tidak nyaman. Dan tidak menciptakan komunikasi yang baik dengan elemen yang ada,seperti Pengurus cabang Al Washliyah Belawan masuk Muscab 2018 maupun dengan Majelis Pendidikan yang selama ini ikut membina satuan pendidikan yang ada.
Oleh karenanya, melalui surat tersebut Majelis Pendidikan Al Washliyah Belawan menolak tegas atas kegiatan yang dilakukan oleh Guntur Syaputra Alkarim saat ini.
Dan memohon agar kegiatan yang sedang berlangsung segera dihentikan,sambil menyiapkan langkah yang lebih edukatif,karena menyangkut marwah pendidikan Al Washliyah khususnya dan pendidikan nasional pada umumnya. (red/bari)