Narasumber Foto Bersama Dekan FISIP umsu (foto /ist) |
Choking dalam paparannya menyambut positif penerbitan buku yang dilakukan FISIP UMSU di tengah masih rendahnya iklim dan budaya literasi di Sumatera Utara. “Buku Rekam Jejak FISIP UMSU ini langkah besar di tengah tradisi menulis dan membaca yang masih rendah. Mudah-mudahan,penerbitan buku ini mampu merangsang literasi di Sumut,” cetusnya.
Menurutnya, buku yang diterbikan FISIP ini sangat menarik karena memadukan bukti dan klipingan pemberitaan di berbagai media dengan tulisan-tulisan ringan para dosennya. Selain mendapatkan tulisan yang menarik untuk dibaca, buku itu juga menyajikan berbagai informasi dan kegiatan yang dilakukan fakultas tersebut selama masa pandemi Covid-19. “Menulis dan menerbitkan buku itu memang perlu kreatifitas. FISIP UMSU sudah melakukan itu dengan buku yang diterbitkannya,” kata Choking lagi.
Rudianto, pembedah berikutnya juga mengapresiasi terbitnya buku Rekam Jejak FISIP UMSU. Pria yang juga Assesor BAN PT untuk Prodi Ilmu Komunikasi tersebut merasa gembira karena di tengah suasana Covid-19, FISIP UMSU masih bisa terus berkreasi dan menunjukkan produktivitasnya dengan berbagai kegiatan dan semua terekam di media massa.
“Bukunya tebal. Saya buka-buka, Saya baca, ternyata adalah tulisan para dosen dan berita-berita di media sebagai bukti adanya kegiatan. Buku ini tentu saja bukan sekadar karya akademis para dosen FISIP UMSU, tapi buku ini juga akan menjadi dokumen yang sangat bermanfaat untuk berbagai kepentingan, termasuk sebagai bukti eksistensi institusi,” ujarnya.
Sebelumnya, Dekan FISIP Dr. Arifin Saleh, MSP menyampaikan buku Rekam Jejak FISIP UMSU setebal 412 halaman yang berisikan 25 tulisan dari Dosen-dosen Tetap FISIP UMSU dan ratusan berita dari kegiatan yang dilaksanakan selama masa Pandemi Covid-19. Tulisan dan klipingan berita dipilah-pilah dalam beberapa tema, yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian, seminar, workshop dan kuliah umum, kerja sama, politik dan kebijakan publik, organisasi kemahasiswaan, dan aktivitas institusi.
“Penerbitan buku ini tidak terlepas dari pentingnya sebuah dokumen bagi perguruan tinggi. Sering kali apa yang sudah dilakukan, tidak diketahui lagi keberadaannya. Padahal, ia sangat penting dan sangat dibutuhkan. Dengan terbitnya buku ini, tentu saja ini menjadi salah satu dokumen penting karena di dalamnya ada rekaman berbagai aktivitas kampus,” katanya. (Red)