INDRAMAYU (FN) - Dosen Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung, Ahmad Yaneri S.ST., M. Kesos menjelaskan bahwa keberhasilan Mahasiswa dalam praktikum, tidak sebatas mengaplikasikan praktek pekerjaan sosial kepada warga binaan, tetapi dapat memotivasi masyarakat lingkungan dan Pemerintah Daerah untuk ambil bagian dalam menyelesaikan masalah sosial.
Hal tersebut ditegaskan AHmad Yaneri, S.ST, M.Kesos dalam kunjungannya ke Yayasan Kusuma Bongas di Desa Bongas, Kabupaten Indramayu, Propinsi Jawa Barat untuk menyerahkan 6 Mahasiswa Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung dalam rangka melaksakan kegiatan praktikum, Senin (22/08/2022).
Diketahui sebanyak 6 orang Mahasiswa Politeknik Kesos Bandung ini akan melaksanakan kegiatan praktikum selama 2,5 bulan atau setara dengan bobot 6 SKS di Yayasan Kusuma Bongas yang menangani kasus eksploitasi anak dan anak korban trafficking, hingga korban HIV/ AIDS.
Pertemuan serah terima mahasiswa praktikum yang dilakukan dengan penuh keakraban ini, dihadiri Ketua Yayasan Kusuma Bongas Sukim, Pembina Syarifudin dan Pengurus Nono Taryono serta sejumlah pengurus yayasan dengan para mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan praktikum.
Ahmad Yaneri S.ST., M.Kesos menjelaskan bahwa para mahasiswa akan memadukan penguasaan teori untuk kemudian diaplikasikan ke dalam praktik pekerjaan sosial mulai dari intake dan engagement guna membangun relasi sosial dengan sasaran, melakukan assessment untuk mengetahui permasalahan, kebutuhan, serta potensi dan sumber yang dimiliki oleh sasaran.
Untuk kemudian dilanjutkan dengan rencana intervensi dalam merancang pemecahan masalah sampai dengan melaksanakan kegiatan intervensi untuk pemecahan masalah lalu kemudian melakukan evaluasi, teminasi dan rujukan tegas Dosen Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat ini.
Kepada para mahasiswa praktikum Ahmad Yaneri, S.ST., M. Kesos menjelaskan sudah waktunya mempraktikan keilmuan di dalam pekerjaan sosial yang sudah diperoleh selama 3 tahun di bangku perkuliahan untuk diaplikasikan dalam upaya pemecahan masalah terhadap kasus anak sebagai korban trafficking, atau eksploitasi anak dan korban HIV, AIDS di Yayasan Kusuma Bongas ini.
Selama 2,5 bulan kedepan kata Ahmad Yaneri, para mahasiswa praktikum harus membangun relasi sosial/komunikasi dua arah dengan warga binaan dan berkonsultasi dengan pengurus yayasan, sehingga latar belakang warga binaan, potensi diri, dan harapan untuk keluar dari masalah sosial dapat terpenuhi.
Ditegaskan Ahmad Yaneri, bahwa keberhasilan mahasiswa dalam melaksanakan praktikum, tidak sebatas fokus terhadap mengaplikasikan praktik pekerjaan sosial kepada warga binaan dan pengurus Yayasan, tetapi bisa beradaptasi dengan masyarakat setempat dan jika memungkinkan dapat mengadvokasi dengan berkunjung ke pemerintah daerah untuk melakukan konsultasi dalam membantu warga binaan di Yayasan Kusuma Bongas.
Ahmad Yaneri juga menuturkan bahwa profesi Pekerjaan Sosial akan dikategorikan berhasil apabila warga binaan yang menjalani pelayanan atau rehabilitasi, dapat hidup layak kedepan nya sesuai keterampilan dan keahlian yang diperolehnya dengan memberdayakan potensi diri dan lingkungan dimana ia tinggal.
Jadi sikap mental sosial, percaya diri, keagamaan, keterampilan, dan niat untuk hidup lebih baik benar benar kita tanamkan kepada warga yang menjadi binaan kita dalam kegiatan praktikum ini.(Red)