PELALAWAN (FN) – Penolakan sekelompok massa terhadap kehadiran Perusahaan *April group* di Kabupaten Pelalawan, Riau, yang merupakan grup Royal Golden Eagle (RGE) kembali muncul.
Bentuk protes terhadap potensi bahaya tertulis jelas di tubuh aktivis mahasiswa Pelalawan yang selalu di panggil Raihan Afrinal Dumaianta, di tengah-tengah kota Pangkalan Kerinci tempatnya di Simpang Empat lampu merah kota Pangkalan Kerinci pada Kamis (6/4/2023) siang pukul 13.30 wib.
Dalam sebuah sepandu menyelimuti tubuh Aktivis mahasiswa itu tertulis ‘Hati-hati APRIL group (RAPP) obyek vital berbahaya’, yang berdiri di simpang Pos 1 Riau And Pull Paper,sedangkan satu sepanduk lagi tertulis di belakang punggung dengan kalimat ‘Jangan jadikan kami korban obyek vital April Grup (RAPP)’ dengan Tagar #savepklkerinci.
Saat dikonfirmasi Raihan Afrinal Dumaianta aktivis mahasiswa Pelalawan ini menyampaikan selama ini masyarakat tidak pernah mendapatkan sosialisasi tentang objek vital dan dampak dari objek vital tersebut dan apa wujud perlindungan perusahaan kepada masyarakat yang masuk dalam jangkauan radius objek vital tersebut,tentu ini ini harus diperjelas karena akhir-akhir ini fenomena objek vital di Indonesia semakin menghangat dengan meledak nya kilang-kilang minyak Pertamina yang juga masuk dalam status objek vital.
Maka dari itu ia mendesak kepada perusahaan untuk terbuka menjelaskan tentang bahaya perusahaan mereka dan apa bentuk perlindungan yang mereka berikan kepada masyarakat Tempatan, jika tidak ada kejelasan maka gerakan berikutnya akan digelar ditingkat provinsi dan pusat.
Yang kita lakukan ini adalah aksi sosialisasi kepada masyarakat terkait adanya objek vital nasional berbahaya di daerah Pangkalan kerinci, dengan tujuan agar masyarakat Pelalawan khususnya pangkalan kerinci mengetahui dampak apa yang akan terjadi apabila objek vital nasional ini terjadi insiden, menilik beberapa objek vital nasional yang baru baru ini terjadi insiden kita bisa melihat dampak buruk yang dihasilkan, banyak masyarakat yang menjadi korban dari dampak objek vital nasional, tentu hal ini tidak kita inginkan terjadi di daerah kita, sehingga kita harus tau seberapa aman perusahaan April group ini,ucapnya.
Harapan saya agar pemerintah dapat meninjau kembali terkait status objek vital yang diberikan kepada April group, jika tetap dijalankan April group ini tentu kita meminta jaminan asuransi jiwa radius perusahaan.
Apabila aksi kali ini tidak di gubris maka kita akan lakukan aksi lanjutan di Provinsi bahkan hingga ke pusat kita akan terus suarakan dan perjuangkan,tegasnya.(Syahrudin)